Ultrasonik
merupakan bunyi yang memiliki frekuensi di atas 20 000 Hz, sedangkan
infrasonik merupakan bunyi yang memiliki frekuensi di bawah 20 Hz.
Jangan sampai terkecoh dengan istilah supersonik, karena supersonik
merupakan pesawat yang memiliki kecepatan di atas kecepatan suara.
Ada beberapa hewan yang mampu mendengar bunyi ultrasonik seperti anjing yang mampu mendengarkan bunyi pada frekuensi 50 000 Hz dan kelelawar yang dapat mendengar bunyi pada frekuensi 100 000 Hz gelombang ultrasonik biasanya digunakan untuk mengukur kedalaman laut dan mendeteksi janin di dalam rahim ibu.
Ada beberapa hewan yang mampu mendengar bunyi ultrasonik seperti anjing yang mampu mendengarkan bunyi pada frekuensi 50 000 Hz dan kelelawar yang dapat mendengar bunyi pada frekuensi 100 000 Hz gelombang ultrasonik biasanya digunakan untuk mengukur kedalaman laut dan mendeteksi janin di dalam rahim ibu.
Gelombang
bunyi infrasonik biasanya disebabkan oleh gempa bumi, halilintar,
gunung meletus dan gelombang-gelombang yang disebabkan oleh
getaran-getaran dari mesin-mesin berat. Pada getaran mesin berat
meskipun tidak dapat didengar oleh manusia, akan tetapi dapat
menyebabkan kerusakan pada organ tubuh manusia, bisa berupa iritasi
organ dalam pada tubuh manusia
Mengukur
kedalaman laut
Untuk
menentukan kedalam laut digunakan sebuah alat yang disebut dengan
fathometer, alat ini terdiri dari pemancar yang mengirimkan pulsa
gelombang ultrasonik ke dasar laut dan sebaut alat penerima pulsa
pantulan gelombang ultrasonik
Bunyi
dapat mengalami pemantulan, pantulan dari bunyi digunakan juga untuk
menentukan jarak Sonar (Sound Navigator Ranging) atau pendugaan navigasi
dengan bunyi yang dapat digunakan untuk menentukan benda di bawah laut
dengan menggunakan teknik pulsa-gema. Sonar biasanya digunakan untuk
mendeteksi benda-benda di permukaan laut. Sonar ini biasanya digunakan
pada kapal perang atau kapal penyapu ranjau.
Prinsip
penggunaan Sonar adalah dengan mengirimkan pulsa bunyi melalui air,
alat pengirim bunyi ini disebut juga dengan transmitter. Kemudian
pantulan dari pulsa bunyi akan diterima oleh detektor dalam waktu
tertentu. Jika kecepatan bunyi di dalam air diketahui maka kita dapat
menentukan jarak pantulan bunyi dengan menggunakan persamaan
d
= (v x t) : 2
dengan
d menyatakan jarak pantulan terhadap pemukaan air, dan v menyatakan
kecepatan bunyi pada medidaum air dan Dt merupakan selang waktu antara
pengiriman pulsa bunyi hingga diterima lagi oleh detektor. Sehingga
dengan menggunakan alat ini dapat menetukan kedalaman laut, lokasi batu
karang, kapal selam atau tempat ikan.
Dengan
menggunakan prinsip pemantulan bunyi, dapat pula digunakan untuk
menentukan struktur bagian dalam bumi. Analisis dari gelombang yang
terpantul pada struktur dan batas bumi akan memunculkan pola
karakteristik yang beragam, sehingga dapat digunakan untuk eksplorasi
minyak dan mineral.
Sonar
biasanya menggunakan bunyi dengan frekuensi diatas 20 kH atau disebut
dengan ultrasonik, dengan menggunakan gelombang ultrasonik maka panjang
gelombang yang dihasilkan lebih kecil sehingga mampu mendeteksi
benda-benda yang berukuran lebih kecil.
Ultrasonik
dalam bidang kedokteran
Dalam
bidang kedokteran gelombang ultrasonik digunakan untuk pengobatan atau
diagnosa. Gelombang ini dapat digunakan untuk merusak jaringan tubuh
yang tidak diinginkan seperti tumor dan batu ginjal. Gelombang
ultrasonik yang digunakan memiliki intensitas yang tinggi yang bekisar
107 W/m2. Sehingga dengan energi yang besar ini
bisa digunakan untuk menghancurkan tumor atau batu ginjal. Penghancuran
tumor ini tidak dilakukan sekaligus tetapi secara berulang-ulang untuk
menghindari rusaknya jaringan lain. Gelombang ultrasonik dapat juga
digunakan untuk memberikan pemanasan lokal dari otot yang luka.
Gelombang
ultrasonik dapat juga digunakan untuk melakukan diagnosis, misalnya
untuk mendeteksi adanya tumor, menyelidiki hati, otak maupun liver, dan
dapat juga digunakan untuk mendeteksi janin di dalam rahim ibu. Dengan
berkembangnya teknologi ternyata dengan mengguankan sinar X dapat lebih
akurat dalam mendeteksi janin. Akan tetapi dengan menggunakan gelombang
ultrasonik akan memperkecil resiko kerusakan di dalam jaringan tubuh.
Sehingga dengan menggunakan gelombang ultrasonik dalam mendeteksi janin
akan lebih aman.
kontennya bagus, terimakasih sudah sharing
BalasHapusgbu